Gajigratis.com Tanpa Keluar MODAL Tapi DAPAT KOMISI Milyaran Rupiah !!!

Rabu, 23 Juni 2010

Ayu Pacarku


Jam di dinding telah berdentang 9 kali, dan kami masih ngobrol di teras rumah. Jika apel aku memang lebih senang ngobrol di teras rumah ketimbang di ruang tamu. Udaranya lebih enak.
"Sudah malam, Yu ! Aku pulang yach ?" begitu ucapku.
"He..eh..deh ! Ayu juga udah ngantuk khoq," balasnya sambil memegangi majalah yang dari tadi dipegangnya.
Baru saja aku hendak keluar rumahnya, secara tiba-tiba gerimis turun.
"Mas, kayaknya mau hujan tuh..nanti saja dulu pulangnya tunggu kalau behenti !" teriak kecil Ayu.

"Nggak apa-apa khoq paling cuma gerimis aja ! Kamu ada payung nggak ?" sahutku sambil mendongakkan kepalaku ke atas melihat langit.
"Nggak ada Mas, kemarin dibawa Bi Iyem ke pasar hilang," katanya.
"Ya udah deh, lho lho khoq hujannya tambah deras sih...wah ini sih emang mesti tunggu sampai berhenti deh," sambil aku menghela nafas.
"Khan dibilangin nggak percaya sih, udah masuk lagi aja Mas ke dalam," pinta Ayu.
Akhirnya aku mengikuti ucapannya untuk masuk kedalam rumah, kali ini aku masuk ke ruang tamu.
"Sebentar yah Mas, Ayu buatkan kopi agar tubuh Mas tetap hangat," Ayu bicara sambil pergi ke belakang.
Tak lama dia datang dengan secangkir kopi di tangannya dan diletakkan di meja di depanku.
Jam telah menunjukkan 21.40, tapi hujan sepertinya tak juga reda. Tubuhku terasa amat dingin, karena tadi di luar sempat terguyur hujan sehingga bajuku basah. Kulihat Ayu juga tampak kedinginan, terlihat dari posisi duduknya yang agak merapatkan kakinya dan menyilangkan kedua tanganya di dada. Secara reflek aku mencoba mendekatkan dudukku di sampingnya, dan dia tidak bergeser dari tempatnya.
"Kamu dingin yach Yu," ucapku di tengah keheningan.
"Dikit Mas," jawab Ayu.

Posisi dudukku sudah merapat dengan Ayu dan aku mencoba untuk merangkul agar suhu dingin yang menjalar di tubuh kami dapat menjadi hangat. Tak kusangka Ayu tidak menolak rangkulanku bahkan dia mencoba makin merapatkan duduknya dekatku dan merebahkan kepalanya di dadaku. Makin lama kurasakan ada sesuatu yang bergerak di dalam celanaku dan semakin bergerak meronta, ketika coba kuhirup wangi parfum dari tubuh Ayu. Aku tak kuasa membendung nafsuku, ku turunkan rangkulan tanganku, dan kuangkat kepala Ayu dengan tangan kananku. Kutatap wajahnya yang cantik kupandangi secara seksama, perlahan kudekatkan bibirku ke arah bibirnya. Ayu menatapku dan tak ada tanda-tanda dari dirinya untuk memalingkan wajahnya. Bibirku semakin dekat dan bibir kami pun bersatu. kami saling berpagutan sesekali kujulurkan lidahku menerobos mulutnya mencari lidahnya. Kami berciuman lama, sementara tangan kananku mencoba melepaskan bajunya, begitu pun Ayu ketika bajunya telah terlepas gantian dia yang mencoba menanggalkan kemejaku, melepaskan kancing bajuku. Kini kami telah sama-sama telanjang bulat. Kami masih terus berciuman dan perlahan kuturunkan ciumanku ke bawah menuju lehernya.
"Ahhhh,...ohhhhhh....hemmm.....Mmmmmasssh ahhhhhhhh," desah Ayu ketika bibirku sampai pada lehernya yang jenjang.

Kini payudara yang jadi sasaranku, kujilati putingnya, kuhisap dan sesekali kugigit kecil sementara tangan kiriku memainkan payudara kanannya....
"Ohhhhh.....ahhhhhh...ah......." Ayu semakin melenguh merasakan kenikmatannya..
Aku semakin kesetanan, tanganku mencoba mencari vaginanya. Kubelai dan kusibak bulu-bulu yang ada disitu, kumasukkan jari tengahku ke dalam vaginanya. Kurasakan cairan hangat di dalam vaginanya. Dia telah terangsang dan basah sekali vaginanya. Kujulurkan lidahku ke vaginanya. Kutemukan tonjolan daging kecil di situ, kusentuh dengan ujung lidahku, napasku semakin tak karuan..
"Ohhhhh....massss.....ennakkkkk.... terusssssssss massshhhhhh," Ayu makin keenakkan dan sesekali dia menaikkan pantatnya sehingga gundukan vaginanya semakin menantang di hadapanku...

"Masss, aku sudah nggak tahannnn Mas.....coba masukkan dengan punyamu Masss," Ayu tampak memelas meminta menandakan kenikmatannya telah berada di puncak.
Nafsuku pun semakin memuncak, penisku kulihat telah berdiri tegak dan magut-magut mencari mangsanya. Tak perlu meminta lagi, kuarahkan kepala penisku ke liang vaginanya, kugosok-gosokkan agar Ayu semakin terangsang..... Benarlah perkiraanku.... Ayu tampak tak sabaran, pantatnya diangkatnya ke atas, sehingga kepala penisku sedikit masuk ke vaginanya.
"Ohhhhhhhhhhhhh," Ayu menjerit kecil.

Sempit sekali lubangnya, kumasukkan perlahan sedikit demi sedikit. Setiap senti penis yang masuk, setiap kali itu pula Ayu menjerit kecil...tapi setiap kali aku hentikan Ayu selalu memintaku untuk meneruskan dan dia pun sudah semakin menikmati permainan ini, pinggulnya sesekali digoyang-goyang untuk membantu jalannya penisku.

Kini penisku telah tenggelam setengahnya.
" Yu tahan yach, aku akan memasukkan setengah lagi punyaku nih ?" pintaku.
" He..eh Mas...cepetan," jawab Ayu singkat.
Kudorong pantatku, dan kulesakkan semua penisku ke dalam vaginanya. Setelah masuk semua ku maju-mundurkan penisku seperti yang kulihat di film-film blue yang sering aku lihat.
"Aaaaaaahhhhhhh.....uuuhh......ehhhhh....ohhhhhhhh," erangan kami bunyi decak yang terdengar akibat gesekan penisku dengan vagina Ayu menambah semangat maju-mundur laju penisku, 15 menit sudah permainan kami tapi aku belum merasakan orgasme, sementara Ayu, "Masss....akkkku......... nghggggaaakkkkkk tahaahhhhhannnnnn masssssssss..... ohhhhaaaaahhhhhhhhhhhhh".

Aku tahu Ayu rasanya telah mencapai puncak orgasmenya, pelukannya kencang sekali ke tubuhku sampai-sampai aku hampir tidak dapat bernafas....
Tubuhnya mulai lemas, kuturunkan frekwensi maju-mundurku, tetapi penisku masih menancap di vaginanya..... Setelah kulihat Ayu telah dapat mengendalikan dirinya kembali kuayunkan penisku....
"Ohhh....ahhhhh...oh...ahhh..." Aku semakin bernafsu.....dan kulihat Ayu pun telah kembali menikmati permainan keduanya.....
10 menit berikutnya kurasakan ada sesuatu yang hendak keluar dari ujung penisku....
"Yu,....aku sudah mau keluarrrr nih........." teriakku.
"Sammmmaa....aku juga mau lagi...nih ....mas....." Ayu membalasnya.
"Aku keluarin di mana nich yu."
"Di dalam aja mas.......biarin deh..."
"Oh....ahhh......ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh" Kami sama-sama menjerit..... creeeettttttttttt.......crotttttttttttttt...crotttttttttttttt............spermaku banyak keluar ke dalam vaginanya.....dan kami sama-sama lemas di lantai ruang tamu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar